BeritaLampung Selatan

Sebar Informasi Hoaks soal ‘Fenomena Alam’, Warga Sukadamai Minta Maaf ke PT Cahya Bagus Mandiri

×

Sebar Informasi Hoaks soal ‘Fenomena Alam’, Warga Sukadamai Minta Maaf ke PT Cahya Bagus Mandiri

Sebarkan artikel ini

Lampung Selatan – Seorang warga Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, bernama Mukhlis, secara terbuka menyampaikan permintaan maaf setelah mengunggah informasi tidak benar di media sosial terkait dugaan “fenomena alam luar biasa disertai bau menyengat” di wilayah perbatasan Desa Simpang/Sukadamai dan Desa Rejomulyo.

Unggahan yang sempat viral di grup Facebook “Rejomulyo,,Community” itu memicu keresahan warga dan secara tidak langsung menyeret nama PT Cahaya Bagus Mandiri (PT CBM), yang beroperasi di kawasan tersebut. Setelah ditelusuri, informasi yang disebarkan oleh Mukhlis tidak memiliki dasar ilmiah maupun bukti faktual.

Dalam pernyataan tertulisnya, Mukhlis mengakui kesalahan tersebut dan menyatakan bahwa unggahan itu dibuat tanpa verifikasi data.

“Saya, Mukhlis, menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks, dan saya tidak memiliki data atau bukti ilmiah yang mendasarinya. Saya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat, terutama kepada PT CBM atas kerugian moral dan reputasi yang ditimbulkan,” ungkapnya.

Permintaan maaf dan klarifikasi tersebut disampaikan langsung oleh Mukhlis di ruang kantor Kepala Desa Sukadamai, dan disaksikan oleh aparat desa serta pihak-pihak terkait. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral dan itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan secara damai.

Pihak PT Cahya Bagus Mandiri (CBM) melalui Tim Hukum (Legal Division) DJONI S. MEGA SH , CLE mengapresiasi klarifikasi dan permintaan maaf tersebut, seraya berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial, khususnya dalam menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak lagi mempercayai atau menyebarluaskan konten hoaks, serta turut menjaga ruang digital yang sehat dan bertanggung jawab.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *